Dua Fakta Terbaru Terkait Kemunculan Virus Corona, Sudah Tahu?

Photo of author

By Ardiyansyah

Dua fakta terbaru virus corona, sudah tahu belum?Penyebaran virus corona semakin tidak terbendung dimana kasusnya hampir mencapai 2,5 juta di seluruh dunia. Teka-teki terkait sumber awal penyebarannya pun masih menjadi misteri.

Amerika Serikat menuding bahwa virus ini berasal dari China dimana laboratorium di Wuhan menjadi tempat awal kemunculan. Beberapa pendapat menunjukan bahwa virus ini berasal dari konsumsi makanan esktrem seperti kelelawar menjadi penyebab awalnya.

Dua fakta dibawah ini akan membantu Anda menemukan informasi terkait penyebaran virus corona. Meskipun kesimpulan akhir masih dipertanyakan, informasi dibawah ini akan membantu mencerahkan Anda dari kabar bohong tentang kemunculan virus ini.

Fakta Terbaru Virus Corona

1. Bukan Berasal dari Laboratorium di Wuhan

Meskipun Wuhan merupakan kota paling terkena dampak, laboratorium mengklaim bahwa virus mematikan ini bukanlah datang dari pihaknya. Laboratorium P4 Institut Virologi Wuhan belakangan dituding sebagai titik awal kemunculan virus corona.

Baca juga: Aplikasi PeduliLindungi Untuk Deteksi Covid-19

Terlebih, Presiden Amerika Serikat Donald Trump meyakini bahwa virus yang telah merenggut nyawa lebih dari 150 ribu jiwa ini berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan. Tuduhan juga didasarkan atas laporan penyelidikan dua media besar AS yang mengarah pada laboratorium tersebut.

“Tidak mungkin virus ini datang dari kita,” kata Direktur Laboratorium Institut Virologi Wuhan, Yuan Zhiming dikutip dari AFP.

Yuan juga mengklaim bahwa tidak ada satupun staf di laboratoriumnya yang terjangkit virus corona. Hal ini menurutnya menjadi bukti bahwa virus mematikan tersebut bukan berasal dari labnya.

2. Penelitian Sebut Virus Corona Muncul Sejak September 2019

Dikutip dari Newsweek, penelitian terbaru yang dipimpin oleh ahli genetika dari Universitas Cambridge, Peter Forster menemukan bahwa virus ini sudah terjadi sejak pertengahan September tahun lalu. Penelitian ini juga menunjukan bahwa virus ini bisa saja bukan berasal dari China.

Baca juga: Tips Berjemur di Pagi Hari

Dalam penelitian ini, Peter bersama timnya menelusuri bagaimana virus ini muncul termasuk memeriksa orang-orang yang pertama kali terkena virus pada periode awal. Tim ini berhasil memetakan penyebaran virus termasuk mutasi genetik saat berpindah dari China ke Australia, Eropa dan seluruh dunia termasuk Indonesia lewat metode analisis jaringan. Kesimpulan penelitian ini, penyebaran telah dimulai antara 13 September dan 7 Desember.

“Itu adalah asumsi terbaik yang dapat kita buat saat ini, sambil menunggu analisis sampel pasien lebih lanjut yang disimpan di rumah sakit selama 2019.” ujar Peter.

Leave a Comment