Siapakah pesepakbola wanita tercantik di Indonesia? Seperti yang kita ketahui, sepak bola adalah salah satu olahraga yang identik dengan kaum adam.
Namun, hal ini mulai terbantahkan di mana para kaum hawa juga mulai menunjukkan keahliannya dalam mengolah bola di lapangan, khususnya di Indonesia.
Tidak hanya berbekal keterampilan dalam menggocek bola, para pesepakbola wanita tersebut juga menjadi sorotan tersendiri berkat paras cantik yang dimilikinya.
Hal inilah yang membuat mereka kian populer di kalangan pecinta sepak bola Tanah Air. Berikut adalah 10 pesepakbola wanita tercantik di Indonesia yang sudah dirangkum oleh tim infodong.id
10 Pesepakbola Wanita Cantik
1. Zahra Muzdalifah
View this post on Instagram
Membahas soal pesepakbola wanita Indonesia, tentu saja nama Zahra tidak pernah luput dari topik pembicaraan. Namanya kian populer kala bergabung dengan tim ibukota, Persija Jakarta, dan membela klub berjuluk Macan Kemayoran tersebut di pentas Liga 1 Putri 2019 lalu.
Berkat kepiawaiannya, dara cantik berusia 19 tahun ini juga tergabung ke dalam Tim Nasional (Timnas) Wanita Indonesia. Bahkan belakangan ini, ia terus dirumorkan untuk segera berganti kostum menjadi Arema Malang.
2. Shafira Ika Putri
View this post on Instagram
Tidak kalah populer dengan Zahra, Ika juga menjadi salah satu pesepakbola wanita tercantik yang dimiliki Indonesia. Saat ini, gadis kelahiran 21 April 2003 ini merupakan pemain dari salah satu tim terbesar di Jawa Timur, yakni Arema.
Tidak hanya mengandalkan paras cantiknya, Ika pun tentu memiliki bakat dalam mengolah bola di lapangan. Hal inilah yang membuat dirinya masuk ke dalam daftar pemain Timnas Wanita Indonesia dan pernah menjadi kapten Timnas U-16 yang tampil di Piala AFF Wanita U-16 2018 lalu.
3. Dhanielle Daphne
View this post on Instagram
Ada kisah unik yang harus dilewati Daphne untuk menjadi pesepakbola wanita Indonesia. Awalnya, Daphne kecil dilarang oleh orang tuanya karena sepak bola wanita saat itu masih minim.
Ia pun tidak menyerah dengan memperlihatkan bakatnya yang sudah terlihat. Orang tuanya pun akhirnya luluh dan berbalik mendukung anaknya untuk berkarier di dunia kulit bundar tersebut.
Selanjutnya, ia berhasil masuk ke Timnas U-12 dan terbang dengan menyambangi klub raksasa Jepang, Gamba Osaka, dan mendapat bekal coaching clinic di sana.
Kemudian, Daphne juga terbang ke Spanyol untuk mengikuti Mediteranian International Cup (MIC Cup) dan sukses menorehkan gelar runner-up di turnamen internasional yang berlokasi di Barcelona tersebut.
Perjalanan kariernya pun mengalami pasang surut, di mana ia sempat berpikir untuk meninggalkan dunia sepak bola karena mengalami diskriminasi dan juga dihadapkan oleh pilihan antara sekolah atau sepak bola.
Pemain berusia 20 tahun ini pun berharap agar federasi dan pemerintah bisa lebih serius dalam membangun sepak bola wanita di Indonesia.
4. Anggita Oktaviani
Sebelum menekuni dunia sepak bola, Anggita merupakan pemain “jebolan” dari olahraga futsal. Karier sepak bolanya mulai menanjak kala ia tergabung ke dalam tim Pra Pon DKI Jakarta yang membawanya kini berseragam Persija Jakarta.
Masuk ke dalam tim sebesar Persija ternyata tidak membuat kariernya berjalan mulus. Pasalnya, bek kelahiran 5 Oktober 1999 ini juga sempat mendapat larangan dari orang tua karena sepak bola dianggap sebagai olahraga yang memiliki risiko yang jauh lebih besar dari futsal.
Pada akhirnya, Anggita mampu meyakinkan orang tuanya dengan menjadi atlet yang juga tak lupa akan pendidikan akademisnya.
Ia pun berkuliah di jurusan Perpajakan Universitas Trisakti. Anggita pun merasa bersyukur karena kampusnya bisa mendukung penuh bakatnya dalam dunia sepak bola.
5. Natasya Anggraini Sumitro
Sama seperti Anggita, Natasya juga mengawali kariernya dari kesukaannya bermain futsal. Dari hobinya tersebut, perempuan kelahiran 7 Agustus 1997 ini bahkan pernah ikut dalam ajang liga futsal tertinggi Indonesia, yakni Women Pro Futsal League (WPFL).
Dari sanalah ia kemudian beralih menjadi pesepak bola dan mendapat tawaran untuk memperkuat tim Bali United di kancah Liga 1 Putri 2019.
Tentu saja kesempatan besar tersebut tidak ia lewatkan. Masuk ke klub tersebut membuat Natasya bisa bertemu idolanya langsung, Stefano Lilipaly, yang merupakan bintang dari klub berjuluk Serdadu Tridatu tersebut.
Selain hobil mengolah bola, Natasya juga hobi di bidang fashion dan make up. Hal ini terlihat dalam akun media sosialnya yang selalu tampil cantik di tiap unggahan foto di Instagram pribadinya. Hal inilah yang membuat dirinya kian populer di kalangan kaum laki-laki.
6. Basia Putri Chaerul
View this post on Instagram
Namanya memang tak sepopuler Zahra. Namun, paras anggunnya membuat Basia menjadi primadona tersendiri di kalangan The Jakmania. Di Persija sendiri, perempuan berusia 21 tahun ini berperan sebagai winger.
Basia mengaku sudah jatuh cinta pada sepak bola saat dirinya masih duduk di bangku SD. Kemudian, ia baru masuk Sekolah Sepak Bola (SSB) saat masuk di jenjang SMP.
Kecintaannya pada si kulit bundar pun tetap ia lakoni sampai di bangku kuliah.
7. Marcelyna Putri Andriana
Marcelyna juga mengawali kariernya sebagai pemain futsal. Aktivitasnya ini membawanya masuk menjadi mahasiswi jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga di Universitas Pendidikan Indonesia.
Lewat pendidikannya di sana, pesepak bola milik Persib Bandung ini mengaku ingin menjadi pelatih untuk membagikan kisah euforianya selama menjadi student athlete.
8. Siti Latipah Nurul Inayah
View this post on Instagram
Selama mengenyam pendidikannya di Universitas Pendidikan Indonesia, Latipah turut berkompetisi di WPFL dengan menyabet dua gelar sekaligus, yakni Top Scorer dan Best Player.
Selain pandai menggiring bola, pemain Persib Bandung yang kerap disapa Uyung ini juga memiliki hobi perawatan diri dan bermain biola. Wah, pantas saja Uyung terlihat selalu mempesona di dalam dan luar lapangan.
9. Ade Mustikiana Oktafiani
Ketika yang lain memulai kariernya memang dari si kulit bundar, Ade kecil memilih jalan yang sedikit berbeda, yaitu dengan menjadi pebulutangkis.
Bahkan, ia sudah sempat menjadi juara di tingkat nasional dan dipanggil PB Mutiara Bandung saat masih duduk di kelas 6 SD. Namun, karena tidak mendapat izin dari orang tua, Ade beralih menjadi pesepak bola.
Dengan dukungan penuh dari orang tua, terlebih sang ayah merupakan pelatih, Ade menjadi pemain yang bisa diandalkan, bahkan menjadi kapten bagi Timnas Wanita Indonesia.
Meski sempat merasa terbebani, namun pemain 21 tahun ini merasa bersyukur bisa dipercaya untuk memimpin teman-temannya di dalam lapangan.
10. Shalika Aurelia Viandrisa
Pemain Timnas Wanita Indonesia yang satu ini mengaku bahwa ketertarikan dirinya akan sepak bola dimulai sejak masuk di bangku SMP. Dengan keseriusannya menekuni olahraga ini, Shalika sukses mencicipi berbagai macam kejuaraan.
Namun, kariernya sempat terhenti dua tahun karena diajak orang tuanya untuk melakoni olahraga lainnya, yaitu golf.
Setelah waktu vacumnya tersebut, pemain kelahiran 1 Agustus 2003 ini kembali ke dunia sepak bola berkat dukungan teman keluarganya yang kebetulan bekerja di bidang olahraga nasional.
Baca juga: